PUISI - PUISI SENJA



TUHANKU, KUBISIKKAN TERIAKKU


Yang ku ingin
oh, Tuhan
senoktah angan
tentang negeri, negeriku
hidup, menghidupkan warna-warninya
etalase rasa merdeka
anak-anak bangsa
tanpa penindasan, atau
rantai-merantai kesumat, atau
ancam-mengancam,atau ketidakadilan

PadaMu, ya Tuhan
aduanku kukirimkan, sebab
neraca ini sudah timpang
gagal membendung
egalisasi nafsu korupsi
remah busuk
abra-kedabra
negeriku, oh negeriku

(Amuk dalam dada
bagai buncah lahar
derumnya bergetar
ingin, ingin sekali
ledakkan
 langit
 awan batu dan debu
hitam... tanganku terkepal)

PadaMu, ya Tuhanku
ucapanku kubisikkan, sebab
tak ada lagi
ruang suci, pemisah:
antara kamar dan jamban
antara kewarasan dan kegilaan, dan
lelah sudah kuteriakkan kata-kata!
akankah kubiarkan saja
mulutku disumpalnya dengan sepatu?


Bojonegoro, Mei 2016
#siswo nw.



MONOLOG LIMA FRASE


Aa..ii..uu kamu itu tak cuma sudah basi lho....
lamasekali orang sudah jijik menjamahnya
very-very bulsit deh pokoknya                                                  
ih, genitnya kamu
numpang sini, numpang sana
dorong sana, dorong sini
entah apa maumu itu
setan khayalan kau sorongkan
tanpa sungkan ke mukaku

Mbok ya kamu itu yang kreatif gitu
ai-u-e-o  di depanku kok bawa bedil dalam keranda
rumangsamu aku ini apa?
tuyul yang mau ngutil  kekuasaanmu?
ini aku juga warga negara seperti kamu
aku memang bekas penghuni prodeomu
lalu kenapa kalau memang begitu?

Eee... lha dalah
latahmu itu, mbok ya sudah

Hregedeg..., di mana-mana orang pada kamu suruh kumpul
anak-anak bawang bau kencur dipluntur-pluntur
kumpul... kumpul... kumpul...!
ih, noraknya kamu
makanan basi kamu sumpal-sumpalkan

Perut kami ini sudah mules-mules
usus kami sudah krowok-krowok
telapak kaki sudah bernanah-nanah
rasa dan jiwa ini sudah kedat-kedut
apa masih mau kamu betheti  lagi?
apa tidak punya kerjaan lain?
lebih baik stop saja sampai di sini
api dalam sekam yang kamu genggam itu
malati..., malati..., malati...!!



Bojonegoro, Mei 2016
#siswo nw.




NAMANYA OKNUM

Namanya Oknum
entah kenapa disebut begitu
orang-orang dengan koran di tangan
lebay, mengolok-olok sambil tertawa
orang-orang di dalam televisi
riuh-ramai mengocehkannya
dan, di ujung cakrawala
aman-nyaman saja si tuan Oknum mengisap cerutu

Berjibun nama Oknum digunjing, tetapi
rakyat tetap tak berubah nasibnya
acapkali si Tuan di seret ke bui, tetapi
jeruji penjara selalu bisa dibuat longgar spasinya
aduhai seksinya si tuan Oknum itu
nama yang menyimpan pesona dan kesaktian
iri hati orang-orang ingin menyandang nama itu, sebab
nama itu melekat di balik kemegahan atribut dan uniform
gegap gempita aksinya, tetapi
rakyat yang selalu dikorbankan di ujung cerita
aduhai gegap gempita aksinya, tetapi
tidak jua membawa rakyatnya sejahtera

Ada berjuta Oknum di negeri ini
lebay orang menggunjingnya, selalu begitu

Filosofi Oknum itu sederhana
adalah cukup berbuat amoral saja
ringkas, padas, dan culas
ibarat vampir, berwajah batu pualam
di bawah cahaya perak bulan purnama

Perkara sulit disulap begitu sederhana olehnya
untaian mata rantai sudah sedemikian kokohnya
tempik-sorak, caci-maki tak dirisaukannya
riuh-rendah samudra adalah riak kecil baginya
aduhai seksinya si tuan Oknum
aduhai gegap-gempita sepak terjangnya
lebay orang menggunjingnya
aman-nyaman saja si Tuan mengisap-isap, sambil
menari-nari di cakrawala bersama para bidadari di ujung pelangi


Bojonegoro, Mei 2016
#siswo nw.


ISYARAH SENJA


Senja
hilang
entah ke mana
remuk
rindam jiwa
yang resah
lalu begitu saja
rakyat pemilik negeri
orang terbuang
sesak napasnya
antara ada dan tiada

Riwayat dalam sejarah
air mata dan darah
tak diakui sebagai penanda
usia renta dan derit tulang tungkai berjalan
legit air susu dan segunung kasih sayang
apakah mungkin tak lagi bermakna?
negeri yang dulu perkasa, benarkah telah melahirkan
generasi para pencoleng dan pecundang?
isyarah untuk memencet alarm
terompet sangkakala

Perahu
umpan
temali
riak air
api
angin
layar
akankah masih bisa
menjawab persoalan?




Bojonegoro, Mei 2016
#siswo nw.







API CINTAMU, ABAD DEMI ABAD


Engkau begitu sabar, kekasihku
menyemai benih kasih sayangmu
pada tanah gersang
air matamu
tempat yang teduh, akulah
peziarah cinta itu
usap dan belaian tanganmu
tumbuhkan ranting dan dedaunan
rimbun rindang
abad demi abad
aku di sini, bersama
lentera di sudut itu,rindu menunggu
api cintamu
malam demi malam



Bojonegoro, Mei 2016
#siswo nw.




 UNTUK ENGKAU GURU BANGSAKU


Aku tahu maknanya
antara impian, harapan, dan keinginan

Aku tahu artinya
antara hasrat, cinta, dan perjuangan         

aku tahu rasanya
antara derita, sengsara, dan pengorbanan

aku tahu bedanya
antara menunjuk diri dan mengacung ke langit

aku tahu
sebab engkau sudah mengajarkan semuanya

aku juga tahu
aku tak akan mampu menggantikanmu



Bojonegoro, 29/06/2016
#siswo nw.





MAAFKAN KAMI YANG MULIA

maafkan kami Yang Mulia
jika kami sering lupa menyebut namamu dalam doa
maafkan kami Yang Mulia
jika kami acap lupa pada cinta kasih dalam juangmu
maafkan kami Yang Mulia
jika kami kerap lupa menjagamu sepenuh jiwa

maafkan kami Yang Mulia
kami mengingatmu seperti kami hampir tak ingat pada bulu mata sendiri
bukan hendak mengada-ada atau membela-bela, atau
sekedar membuang batu ke atas kepala sendiri
memang demikianlah keadaan kini
tak segemuruh cerita masa lalu
sepertinya engkau Yang Mulia
hidup dalam cermin buram
menunggu dibelah si buruk rupa



Bojonegoro, 29/06/2016
#siswo nw.




MELAWAN MASA LALU

 sejujurnya saja
kutulis sajak-sajakku
dalam pergulatan
trauma masa lalu
melawan rasa malu


 Bojonegoro, 05/06/2016
#siswo nw.






PENDEK KATA PANJANG CERITA

Pendek Kata
panjang kata, panjang cerita
pendek kata, simpul berita

kami bicara
kata
menjadi senjata
melawan
cerita
tak bermuara

di mana cinta
di panjang berita?

di simpul cerita
masih saja ada
orang terluka

panjang kata, panjang cerita
pendek kata, kami berduka


 Bojonegoro, 11/06/2016
#siswo nw.






LUCUNYA KAMU

 Ada petani berpuisi
engkau melompat berdiri
memicing matamu ke kiri

Ada buruh bersyair
kumis tipismu kau pelintir
dahimu mengernyit getir

Kyai menulis sajak
tanganmu menggenggam tombak
wajahmu kaku terhenyak

Mereka semua diam
kau korek luka silam
kau pasang topeng seram

Ah, lucunya kamu


Bojonegoro, 14/06/2016
#siswo nw






TENTANG IKLAN DI TIVI

 aku kagum karya iklan di tivi
sepuluh - dua belas detik saja
cukup menjejal otak dan hasrat
bagai membaca ribuan buku
berikut ribuan gagasan kreatifnya

anak perempuanku suka iklan di tivi
tetapi sama sekali tak percaya pada pesannya
gara-garanya, suatu kali
sehabis meminum softdrink bersoda
sambil melompat
ia benturkan tubuhnya ke tembok
dan
kepalanya benjol
" : tivi pembohong
nggak jadi air temboknya"
jelasnya di esok hari
sambil nonton iklan itu lagi

kemarin,
istriku menyuruh anak perempuanku
membeli obat sakit kepala
ia menolak
sebab obat itu ada di iklan tivi
" : Jangan dibeli
itu obat bohongan !"
katanya pada ibunya.



Bojonegoro, 16/06/2016
#siswo nw






AKU DAN KANVAS KOSONG DI RUANG PAMER LUKISAN

 ketika kulihat sebuah kanvas kosong
tergantung di antara ratusan lukisan
di sebuah ajang pamer rame-rame
aku bertanya pada salah satu perupa
: Mengapa kanvas ini dipajang juga?
ia menjawab, ini milik teman kami pelukis
: Mengapa kanvas ini dipajang juga?
ia menjawab, ini bagian dari konsep si pelukis
: Konsep? mengapa kosong?
ia menjawab, ya kosong
: Mengapa konsepnya kosong?
ia menjawab, yang tahu hanya pelukisnya
: siapa pelukisnya?
ia menjawab, sedang ke luar negeri
aku membaca caption di bawah kanvas kosong
ada nama si pelukis, ada judul, tak tercantum harga
lalu aku bertanya lagi
: Mana lukisan dia yang lain aku tak lihat?
ia menjawab, memang hanya ini
: O.... begitu? mengapa pelukis lain memasang banyak?
ia menjawab, ini baru sebagian dari karya-karya kami
: mengapa dia cuma memasang satu dan kosong?
ia menjawab, maaf saya sibuk sebaiknya anda ke yang lain saja
: mengapa anda mengusirku?
ia menjawab, saya tidak mengusirmu
: mengapa anda kasar kepada saya?
ia menjawab, sebab anda cerewet
sang perupa meraih kanvas kosong itu
mencabutnya dari dinding
lalu pergi meninggalkanku sendiri
saat itu aku merasa kosong sendiri



Bojonegoro, 18/06/2016
#siswo nw






MENUKIK

 Menukik ke lubuk hati
dan kulihat diriMu samar-samar dalam dekapanku


 Bojonegoro, 23/06/2016
#siswo nw




INTERMESO JILID II
menjawab tanya dengan tanya
itukah dialektika kita?

...................................
yang penting aku suka

Bojonegoro, 23/06/2016
#siswo nw.




BELAJAR DARI MEDSOS

mengapa orang harus marah seketika
bertatap muka dengan kejujuran sendiri
dan lekas menguburnya dalam-dalam
sebagai bangkai paling laknat


Bojonegoro, 23/06/2016
#siswo nw.





JANGAN KAU MARAH YA, INI TENTANG PUISI

Jika kutulis puisiku
aku tak peduli kamu
suka atau tidak suka

itu saja
jika kau tulis puisimu
aku selalu ingin membacamu
tanpa peduli bagaimana takdirmu

sebab aku suka

Bojonegoro, 24/06/2016
#siswo nw.




MENUKIK II

menukik ke lubuk hati
terhenti, tertutup keangkuhan sendiri


Bojonegoro, 24/06/2016
#siswo nw.




ANDAIKAN

andai kau rawat tutur kata
seperti kau rawat bunga-bunga di halamanmu

andai kau jaga tingkah laku
seperti kau jaga kilau mobil di garasimu

andai kau cemaskan iman
seperti kau cemaskan keselamatan isi brankasmu

andaikan kau
selalu ada untuk Tuhanmu


Bojonegoro, 26/06/2016
#siswo nw.





AKU MELIHATMU DARI KATA MATAMU

aku senang dengan rumus hidupmu yang sederhana
aku senang melihat sepanjang hidupmu bahagia
meskipun aku sama sekali tak memahami
di balik bingkai jendelamu yang sunyi


Bojonegoro. 26/06/2016
#siswo nw.





JADIKAN DIRIMU ITU DIRIMU

Anakku,
kurcaci atau raksasa
itu hanya ukuran wantah
menyelamlah ke dasar jiwa
tentukan dan putuskan sendiri
bukan perkara menjadi kecil atau besar
tetapi sejauh mana dunia menilaimu
dalam restu Tuhanmu


Bojonegoro, 29/06/2016
#siswo nw.





Sia-Sia Kau Sampahkan Sejarah Hidupmu

dengan matamu yang merah menyala kau tepis semua masa lalu
percayalah, tak akan menghapus kenangan tentang senyummu
saat ibumu menjemputmu dengan separuh potong kue bolu, dan
tentang jari mungilmu yang dulu itu masih lekat dalam mataku


Bojonegoro, 02/07/2016
#siswo nw.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar