Siswo Nurwahyudi
·
Secara akidah penganut khilafah, demokrasi itu kufur.
Jadi biarpun bumi berguncang haram hukumnya datang ke TPS 17 April nanti.
Jadi biarpun bumi berguncang haram hukumnya datang ke TPS 17 April nanti.
Siswo Nurwahyudi
Pihak yang meyakini bahwa demokrasi itu sistem kufur
Datang ke TPS hukumnya sama dengan makan daging babi?
Datang ke TPS hukumnya sama dengan makan daging babi?
Siswo Nurwahyudi
PIPEL POWER
.
Aku : Mbah Min mau people power?
Aku : Mbah Min mau people power?
Mbah Min : Huss...., sstt.....!
Aku : Kenapa Mbah?
Mbah Min : Kamu kan tahu sendiri, selama ini aku aja dompleng.
Aku : Maksudnya?
Mbah Min : Yang punya massa sebanyak itu kan bukan aku.
Aku : Kok sampeyan berani teriak people power?
Mbah Min : Mumpung ada panggung sama sound gratis
Aku & Mbah Min : Ha...ha....ha....ha.....,...!
.
#pohoncendana
#guyonpolitik2019
#politik
.
#pohoncendana
#guyonpolitik2019
#politik
Siswo Nurwahyudi
KEKAYAAN KITA DIRAMPOG ORANG LUAR
.
Kamu : Kekayaan kita dirampog orang luar.
Kamu : Kekayaan kita dirampog orang luar.
Aku : Wah, betul itu.
Kamu : Tidak boleh kita biarkan.
Aku : Lho? Kan itu sudah sejak jaman mertuamu.
Kamu : Lha ya itu makanya saya bisa ngomong begitu.
Aku : Maksudmu?
Kamu : Karena aku menantunya jadi saya tahu.
Aku : Kenapa dulu kamu diemin?
Kamu : Ah, kamu ini kaya tidak tahu aja.
Aku & Kamu : Ha....ha....ha.......
PERTAHANAN KITA LEMAH
.
Aku : Pertahanan kita lemah itu hasil analisismu?
Aku : Pertahanan kita lemah itu hasil analisismu?
Kamu : Tidak.
Aku : Terus berdasar apa?
Kamu : Berdasar pengalaman empirik selama ribuan tahun.
Aku : Maksudmu, pengalaman pribadi?
Kamu : Betul.
Aku : Penjelasannya?
Kamu : Begini, militer dan kekuatan senjata itu ibarat lelaki.
Dan musuh itu ibarat...anu....perempu.... (ngeloyor pergi)
Aku : Lho? Mau kemana? Jelaskan dulu.
Kamu : (teriak) Kalau senjatamu impoten kamu bisa apa?
Aku : Ha...ha...ha.....
Kamu : (marah) Jangan ketawa..! Ada yang lucu ya?
KORUPSI STADIUM AKUT
.
Kamu : Korupsi sudah parah, negara ini bisa bubar.
Kamu : Korupsi sudah parah, negara ini bisa bubar.
Aku : Wah, gawat.
Kamu : Makanya, harus cepat diberantas.
Aku : Dengan cara bagaimana?
Kamu : Itu soal gampang.
Aku : Wah masa?
Kamu : Gampang. Kita pakai cara lama di era mertuaku dulu.
Aku : ?!!???
Kamu : bingung ya?
Aku : Iya.
Kamu : Begini, tinggal menghapus istilah KORUPSI dari kamus.
Terus dilarang dipakai dalam bentuk tulisan maupun
pengucapan.
Diganti istilah lain yang lebih halus.
Misal, diganti NGUTIL. Beres kan?
Aku : Lha terus KPK bubar dong?
Kamu : Tidak bubar, tapi kepanjangannya diganti KOMISI
PEMBASMI KUTIL
Aku & Kamu : Ha...ha...ha.....
STOP IMPOR PANGAN
.
Aku : Kita punya 260 juta perut yang butuh makan. Impor
pangan itu masuk akal.
Aku : Kita punya 260 juta perut yang butuh makan. Impor
pangan itu masuk akal.
Kamu : Saya punya dua cara untuk menghentikan impor
pangan.
pangan.
Aku : Cara pertama?
Kamu : Kita buka sejuta hektar lahan pertanian pangan baru.
Aku : Butuh anggaran besar dong? Dari mana?
Kamu : Anggaran infrastruktur kita kurangi.
Aku : Cara kedua?
Kamu : Nah ini yang akan kita dahulukan. Kita cetak 100 juta
tenaga kerja terampil siap pakai. Kita carikan kerja di
luar negeri dengan durasi kontrak minimal 10 tahun.
tenaga kerja terampil siap pakai. Kita carikan kerja di
luar negeri dengan durasi kontrak minimal 10 tahun.
Aku : 100 juta orang? 10 tahun kerja di luar negeri?
Kamu : Iya, begitu.
Aku : Terus apa hubungannya dengan tidak impor pangan?
Kamu : Dengan dua cara itu kita akan surplus pangan.
Produksi pangan kita meningkat. Lebih dari cukup
untuk makan 160 juta orang.
Produksi pangan kita meningkat. Lebih dari cukup
untuk makan 160 juta orang.
Aku : Yang 100 juta orang gimana?
Kamu : Mereka kan makan di sana, 10 tahun makan di
negara orang. Beres.
negara orang. Beres.
Aku & Kamu : Ha...ha...ha....
Siswo Nurwahyudi
KENTUT DI PERSIDANGAN
.
Aku : Nama sampeyan ikut disebut di persidangan.
Aku : Nama sampeyan ikut disebut di persidangan.
Kamu : Sidang soal apa?
Aku : Kasus berita palsu penganiayaan di bandara.
Kamu : Ooo..itu? Tidak masalah.
Aku : Kamu bisa dipanggil jadi saksi.
Kamu : Tidak masalah.
Aku : Seandainya kamu dipanggil pengadilan gimana?
Kamu : Tidak masalah. Sebagai warga negara yang baik
aku akan datang
aku akan datang
Aku : Apa yang akan kamu lakukan seandainya hadir?
Kamu : Aku akan kentut diam-diam tanpa suara, sebanyak
yang aku bisa.
yang aku bisa.
Aku : Kok begitu?
Kamu : Bingung ya?
Aku : Iya.
Kamu : Aku harus ngomong apa sama pak hakim? Kalau aku
ngomong bla..bla..bla....akan sama baunya seperti
kentut tanpa suara. Jadi pilihanku tinggal itu doang.
ngomong bla..bla..bla....akan sama baunya seperti
kentut tanpa suara. Jadi pilihanku tinggal itu doang.
Aku & Kamu : Ha...ha...ha....
.
AKAL SEHAT & KARDUS
.
Aku : Lho, kok bawa banyak orang?
Aku : Lho, kok bawa banyak orang?
Kamu : Ya, mereka baru sebagian.
Aku : Baru sebagian sudah sebanyak itu?
Kamu : Ha...ha...ha...., lihat sendiri kan. Ha...ha...ha....!
Aku : Mereka semua siapa saja?
Kamu : Jangan sebut SIAPA untuk mereka.
Tapi katakan mereka itu APA.
Aku : Kenapa?
Kamu : Sebab mereka belum sepenuhnya manusia.
Aku : Lho? Kok bisa?
Kamu : Kata mertuaku, mereka masih perlu dimanusiakan supaya
layak disebut SIAPA.
Aku : Caranya?
Kamu : Kepalanya harus diisi AKAL SEHAT dulu.
Aku : Caranya?
Kamu : Aku datangkan "malaikat" Rizki Goreng untuk bagi-bagi
gorengan akal sehat ke mereka.
Aku : Ooo.... Begitu? Aku boleh minta bagian?
Kamu : Jangan. Kamu belakangan saja kalau masih ada sisa.
Aku : Kalau nanti kehabisan gimana? Aku nggak kebagian dong?
Kamu : Jangan sedih. Kalau kamu nggak kebagian masih ada aku.
Aku : Kamu mau kasih aku akal sehat?
Kamu : Nggak. Lha wong aku sendiri juga sudah kehabisan.
Aku : Jadi?
Kamu : Jadi kita sama dong. Sama-sama KEPALA KARDUS!
Aku & Kamu : Ha....ha....ha.......
Siswo Nurwahyudi
RANTAI PUTUS
.
Aku : Bro....rantai sepedaku putus nih.
Aku : Bro....rantai sepedaku putus nih.
Kamu : Rantai sepedaku juga, sama.
Aku : Uhui.... Yang penting persahabatan kita nggak putus ya bro.
Kamu : Ya pasti dong.
Aku : Gimana nasib rantai sepeda kita? Kita ke bengkel aja.
Kamu : Tidak perlu. Kita kasih sepeda kita sama ikan-ikan di kali
saja bro.
Aku : Kok begitu? Masa ikan kita kasih sepeda?
Kamu : Soalnya, ikan-ikan itu pasti hapal nama mereka sendiri.
Aku : Asem tenan. Kamu nyindir aku ya?
Aku & Kamu : Ha...ha...ha....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar