CERITA-CERITA TANPA TANDA



AKU DAN JABAT ERAT ITU

hujan mendadak saja menjadi sangat deras dan aku pun segera refleks membelokkan motorku ke sebuah halaman rumah yang pagarnya terbuka dan mengamankan diriku dari basah di teras rumah yang ternyata sangat besar dan mewah sehingga aku merasa kecil dan kikuk berada di situ maklum aku takut pemilik rumah akan marah sebab lantai terasnya menjadi basah dan kotor oleh bekas jejak sepatuku dan aku urung duduk di kursi rotan yang indah itu takut si empunya rumah semakin marah lalu aku berpikir untuk segera mencopot sepatuku dan membersihkan teras itu dengan kain gombal yang kusimpan di bagasi bawah jog motorku namun baru satu sepatu kucopot justru jantungku yang hampir copot mendengar teriak keras seorang lelaki dari dalam rumah HAYO SIAPA YANG BERANI MENGGODA ISTRIKU AKAN KUHADIAHI UANG SERIBU RUPIAH TUNAI dan teriakan itu diulang beberapa kali membuat aku takut sekaligus tak paham apa maksud kalimatnya tetapi keterkejutanku semakin menambah hasratku untuk kabur ketika terdengar suara seorang wanita yang tak kalah kerasnya APA KATAMU TADI HARGA DIRIKU CUMA KAU HARGAI SERIBU RUPIAH SAJA dan langsung disahut oleh lelaki itu lantang YA SERIBU RUPIAH TUNAI TAPI DIA HARUS MENGAMBILNYA SENDIRI DI LUBANG KAKUS YANG BELUM SEMPAT KUSIRAM kata si lelaki sambil terbahak membuat si wanita semakin marah dan berteriak kencang ENAK BETUL UANG SEGITU MAU DIKASIH KE ORANG LAIN BIAR AKU AMBIL SENDIRI yang kemudian diimbuhi dengan suara pelan tetapi ketus APA NGGAK TAHU INI LAGI JAMAN SUSAH dan aku yang masih tertegun segera kupakai kembali satu sepatuku yang terlanjur kulepas tadi dan hendak kabur secepatnya menembus hujan deras namun tubuhku hampir saja terantuk pria gemuk tinggi besar yang tersenyum lebar dan langsung menyambar tangan kananku dan dijabatnya erat sekali hingga membuat mata dan mulutku meringis kesakitan dan tubuhku sedikit tertekuk ke kanan serta hatiku seperti lunglai tetapi lelaki itu wajah dan matanya kulihat berseri menatap lekat mataku dan berkata TERIMA KASIH MAS BARU KALI INI AKU BERHASIL MENDAPATKAN SEORANG SAKSI MATA YANG MEMBUKTIKAN BAHWA ISTRI SAYA ITU SEBENARNYA ORANG YANG SANGAT PELIT DAN MATA DUITAN
#edisikuranggawe
#siswonurwahyudi, Bojonegoro 12022017


AKU DAN MISTER BEAN
                                                    
untuk kali ini aku sudah kehilangan akal untuk melayani satu orang tanpa identitas ini tetapi aku terus berusaha bersabar untuk membantunya mencari alamat rumah yang ia cari sejak pagi dan ini sudah hampir larut malam hingga terpaksa aku mengorbankan kegemaran anakku yang selalu meminta dongeng pengantar tidur demi membantu dia melanjutkan perjalanan pencarian yang semakin membingungkan bagiku sementara semua temanku sesama tukang ojek memilih angkat tangan bahkan diungkapkan dengan kata gurauan lebih baik dibunuh daripada melayani orang ini karena tak tahan dengan bentakan dan kemarahan dia yang bisa membuat putus asa atau bahkan bisa menjadi lebih gila dari orang gila sebab di antara kami dan orang ini sama sekali kesulitan memahami ucapan ataupun bahasa isyarat untuk berkomunikasi maka bisa dibayangkan bagaimana sulitnya membantu mengatasi masalahnya sementara ia sama sekali tak memiliki uang ataupun sesuatu yang bisa ditukar dengan makanan ataupun sekedar membeli pakaian ganti sebab pakaian yang dia pakai sekarang sudah bau keringat dan dengan rasa kasihan sore tadi ia kubelikan sepotong kaos oblong murahan untuk ia pakai sehabis mandi di rumahku yang membuat ia tampak senang menerima pemberianku itu hingga ia mulai bisa tersenyum dan tertawa bahkan anak perempuanku juga senang bercanda dengannya pun juga sebaliknya ia tampak senang dan terbahak setiap gadis kecilku memanggilnya dengan nama Mister Bean meski ia selalu mencoba mengoreksi meminta memanggil dengan nama yang benar hingga akhirnya dia menyerah bahkan sering bercanda menirukan tingkah lucu seperti tokoh di filem kesukaan kami sekeluarga itu dan dari cara mereka berdua bercanda saya menjadi yakin bahwa orang ini bukan orang jahat dan malam itu ia makan malam bersama dengan keluargaku sambil masih sesekali bercanda dengan anakku di meja makan serta memuji masakan istriku dengan mengacungkan jempolnya setiap kali ia mencicipi masakan istriku yang sebenarnya jauh dari mewah namun ia tampak sangat menikmati yang membuat suasana makan malam menjadi gembira dan memompa selera makan kami hingga kami semua merasa kekenyangan yang berakibat menciptakan suasana sunyi sejenak sebab kami semua harus menunggu perut dan napas kami sedikit terasa longgar lalu ia pun mengajakku melanjutkan pencarian alamat rumah yang ia cari hingga malam semakin larut dan dengan bahasa isyarat ia menolak kutawari tidur di rumahku bahkan ia menolak keras ketika kutawari kuantar ke kantor polisi padahal menurutku di kantor itulah dia akan bisa menyelesaikan ketersesatannya di kota yang sebenarnya kecil ini sehingga akhirnya kami berdua terdampar di atas trotoar untuk beristirahat sejenak di warung kaki lima di mana aku sempat tertidur sambil duduk bersandar di pagar tembok dan pada saat terbangun aku mendapati ia sudah tidak berada di tempat dan menurut penjelasan seseorang ia sudah pergi berjalan ke arah timur sehingga membuat aku kelabakan mencarinya ke seluruh sudut kota kemudian akhirnya aku terpaksa tidur di pangkalan ojek dengan membawa serta kelelahanku beserta seluruh rasa marah dan kekecewaan pada diriku sendiri yang mana seluruh perasaan yang bertumpuk itulah yang membuat esok paginya aku tak kuasa menahan air mataku yang tertumpah di pelukan erat Mister Bean yang datang ke rumahku dengan membawa banyak sekali hadiah dan setumpuk gebokan uang hingga aku menyesal telah lupa mengucap terima kasih dan tak sempat bertanya siapa dia dan untuk apa semua hadiah itu hingga mobil yang ditumpanginya menghilang dari pandanganku

#edisikuranggawe
#siswonurwahyudi, Bojonegoro, 14022017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar