DEMIKIANLAH
SAJAKKU
seperti
memainkan gitar yang putus satu senar
demikian,
kutulis sajak-sajakku tentang-Mu
satu
nada bisu
dalam
lipatan kata-kata
lembut
tergetar
sementara,
begitu
sempurna Engkau memainkan orkestra-Mu
di
lembar-lembar partitur, simfoni semesta raya
dan,
malam
ini
Kau
ijinkan aku
meniupkan
rinduku
pada
seruling retak
dalam
gairah simfoni-Mu
seperti
sajak-sajakku yang lalu
tentang-Mu
Bojonegoro,
24122017
Siswo
Nurwahyudi
PERTEMUAN
SENJA
lidahmu
menyimpan belati
renta
dan berkarat
belum
rela kaulepashujamkan
padahal
aku tepat di depanmu
membuka
diri
matamu
sinar redup
menatapku,
kali pertama
setelah
berpuluh tahun
aku torehkan
luka
tanpa
sengaja
Bojonegoro, 24122017
Siswo Nurwahyudi
SERENADA PESTA CINTA
biadari-bidadariku
sebelum kita bercinta
ijinkan aku surut sepuluh
langkah
dan bercengkeramalah kalian
riang di atas ranjang, untuk
memberi ruang pada khayal
membelah sekat-sekat
keraguan
agar terlahir sebaris saja
puisi
tentang bayi-bayi perwira
buah pergumulan malam kita
bidadari-bidadariku
mari bersama bercinta
kepakkan sayap-sayap doa
nyanyikan harum bunga
dalam khidmat paduan suara
sebab ini pesta cinta
yang akan melahirkan
para Gatutkaca
Bojonegoro, 24122017
Siswo Nurwahyudi
SELAMAT PAGI JALANAN KOTAKU
jalanan kota dalam geliat
pagi
mengurungku, aku bagai mobil
tua
anak-anak pergi ke sekolah
para pedagang dan pekerja
kantoran
buruh-buruh pabrik tembakau
saling menderu, menghimpit,
hilang sabar
selepas kereta api lewat dan
palang dibuka
telingaku diserbu
suara-suara klakson
memaksaku tersudut di tepian
aspal
di tengah persimpangan rel,
seorang pemuda
berbendera merah mengais
rupiah dari setiap mobil yang lewat
beberapa kali bendera di
tangannya menunjuk kepadaku
peluit di mulutnya menjerit,
isyarat perintah jalan untukku
tegas, merah masam mukaku menolak
patuh
geliat pagi, di jalanan
kotaku
waktu memburu bagai lesat
anak panah
wajah-wajah bagai peluru
para serdadu
dan aku bertahan dalam
benteng keakuanku
di depan sebuah kedai dalam
hangatnya secangkir kopi
kaku mukaku menolak patuh,
kataku
: “silakan mobilmu saja yang
parkir di trotoar!”
kupandang motorku seperti
anjing baik, duduk manis
setia menunggu tuannya di
tempat yang menjadi haknya
riuh pagi di jalanan kotaku
senyumku kuberikan kepada
para tukang sapu
sambil berhayal, mereka sedang menyapu isi otak oknum-oknum kotor
Bojonegoro, 13122017
Siswo Nurwahyudi
KAUCUMBUI AKU SEPERTI HANTU
sudah kuperiksa di cermin
tak ada namamu
kuteliti dalam catatan-catatanku
tak disebut namamu
penat kutelusuri
lorong-lorong usiaku
tak kutemukan satupun jejakmu
dari mana aku merasa mengenal
semua tentangmu?
di sini,
kita bertemu di sebalik
rintik hujan
senyummu sebaris pelangi
harum napasmu sembilu rindu
ujung sentuhanmu sehangat
pagi
bening keringatmu sebasah
embun
aku rerumputan dalam buaian angin
kamu datang seperti hantu
masa lalu
menuntaskan dendam rindumu
entah padaku,
entah pada siapa
Bojonegoro, 26122107
Siswo Nurwahyudi
Kumpulan puisi yang indah dan bermakna dalam ...terima kasih atas wawasan barunya.
BalasHapus(https://tulisandenpasar.blogspot.com)
terima kasih juga sahabat. semoga senantiasa dinaungi kebahagiaan,
Hapus