CERITA-CERITA TANPA TANDA

#repost
#akulansusuhmanukemprit

CARITA-CARITA TANPA TANDHA


AKU DAN SARANG BURUNG PIPIT

hampir semua orang bertanya kepadaku kenapa saya tidak mau makan pisang atau hanya memandang saja aku ogah dan biasanya saya hanya tersenyum saja menanggapi pertanyaan semacam itu tetapi ketika yang bertanya itu anak perempuanku sendiri hatiku begitu galau dan pikiranku serba gugup bahkan sekedar berpikir bagaimana caraku agar bisa menghindar dan tak membuatnya kecewa apalagi oleh istriku hal ini tak boleh diceritakan kepada anakku sebelum ia beranjak dewasa padahal sudah menjadi watak dasarnya jika terlanjur bertanya dan tak segera mendapat jawaban ia bakal terus mendesak sampai kapanpun ia ingat hingga ia memperoleh jawaban yang membuatnya puas dan jika belum puas maka ia akan mengejar terus dengan pertanyaan lanjutan sampai ada jawaban yang mampu melunaskan rasa penasarannya sebagaimana hari ini hingga membuat istriku yang sedang melayani minuman kopi untuk para pelanggannya turut gelisahterlihat dari sorot matanya yang begitu mengkhawatirkan aku tetapi hendak nimbrung untuk menjadi juru selamatkupun ia tak sempat sebab pelanggan sedang ramai memenuhi warungnya sehingga akupun memberinya sinyal untuk tidak perlu merasa khawatir aku akan terpaksa bercerita yang sebenarnya barulah ia terlihat agak tenteram dan kepada anakku kujanjikan akan kujawab besok kalau sedang berkunjung ke rumah neneknya dengan harapan biar mendapat jawaban dari neneknya langsung sebab saya belum tega bercerita tentang peristiwa yang sebenarnya dan aku merasa lega ketika gadis mungilku sementara bisa menerima alasanku dan aku berjanji tak akan ingkar janji sehingga aku bisa lega berpamitan padanya untuk berangkat ke pangkalan ojek keburu ditunggu pelanggan setiaku maka motorku segera kuputar dan tancap gas begitu saja tanpa mencium keningnya seperti hari-hari biasanya tetapi ternyata pertanyaan gadis mungil tadi masih saja mengusik pikiran dan perasaanku membuat sepanjang perjalanan sampai di tempat pangkalan ojek cerita lama ketika aku masih bocah dulu terbayang kembali dengan jelas seperti peristiwa itu baru saja terjadi hari kemarin saja ketika aku masih anak tanggung usia kelas enam SD dan baru saja usai ujian akhir sewaktu berada di kebun belakang rumah berjuang keras menghalangi bapakku agar tak memotong pohon pisang yang di sela tandannya digunakan bersarang burung pipit yang sedang beranak tetapi bapakku memaksa dengan keras sebab buah pisang itu sudah tua dan waktunya dipanen untuk dijual ditukar dengan beras karena persediaan beras sudah habis juga untuk membeli tembakau rokok maka bapak memaksa dan tega aku dihajar habis-habisan tanpa mempedulikan tangis dan rintihanku sambil berkali-kali aku memohon dan mengingatkan bahwa nanti kasihan anak burung pipit itu jika sampai mati semua tetapi perjuanganku akhirnya kalah dengan kekar otot dan tenaga bapak yang sudah didorong bara kemudian satu dua ayunan golok ditangannya cukup sudah untuk merobohkan pohon pisang kepok itu yang bagiku suara jatuhnya tandan pisang itu seperti gunung meletus tepat di jantungku meremukkan hatiku berkeping-keping
#edsisikurangkerjaan
#siswonurwahyudi, Bojonegoro, 08022017

#repost
 
AKU DAN MISTER BEAN
                                                    
untuk kali ini aku sudah kehilangan akal untuk melayani satu orang tanpa identitas ini tetapi aku terus berusaha bersabar untuk membantunya mencari alamat rumah yang ia cari sejak pagi dan ini sudah hampir larut malam hingga terpaksa aku mengorbankan kegemaran anakku yang selalu meminta dongeng pengantar tidur demi membantu dia melanjutkan perjalanan pencarian yang semakin membingungkan bagiku sementara semua temanku sesama tukang ojek memilih angkat tangan bahkan diungkapkan dengan kata gurauan lebih baik dibunuh daripada melayani orang ini karena tak tahan dengan bentakan dan kemarahan dia yang bisa membuat putus asa atau bahkan bisa menjadi lebih gila dari orang gila sebab di antara kami dan orang ini sama sekali kesulitan memahami ucapan ataupun bahasa isyarat untuk berkomunikasi maka bisa dibayangkan bagaimana sulitnya membantu mengatasi masalahnya sementara ia sama sekali tak memiliki uang ataupun sesuatu yang bisa ditukar dengan makanan ataupun sekedar membeli pakaian ganti sebab pakaian yang dia pakai sekarang sudah bau keringat dan dengan rasa kasihan sore tadi ia kubelikan sepotong kaos oblong murahan untuk ia pakai sehabis mandi di rumahku yang membuat ia tampak senang menerima pemberianku itu hingga ia mulai bisa tersenyum dan tertawa bahkan anak perempuanku juga senang bercanda dengannya pun juga sebaliknya ia tampak senang dan terbahak setiap gadis kecilku memanggilnya dengan nama Mister Bean meski ia selalu mencoba mengoreksi meminta memanggil dengan nama yang benar hingga akhirnya dia menyerah bahkan sering bercanda menirukan tingkah lucu seperti tokoh di filem kesukaan kami sekeluarga itu dan dari cara mereka berdua bercanda saya menjadi yakin bahwa orang ini bukan orang jahat dan malam itu ia makan malam bersama dengan keluargaku sambil masih sesekali bercanda dengan anakku di meja makan serta memuji masakan istriku dengan mengacungkan jempolnya setiap kali ia mencicipi masakan istriku yang sebenarnya jauh dari mewah namun ia tampak sangat menikmati yang membuat suasana makan malam menjadi gembira dan memompa selera makan kami hingga kami semua merasa kekenyangan yang berakibat menciptakan suasana sunyi sejenak sebab kami semua harus menunggu perut dan napas kami sedikit terasa longgar lalu ia pun mengajakku melanjutkan pencarian alamat rumah yang ia cari hingga malam semakin larut dan dengan bahasa isyarat ia menolak kutawari tidur di rumahku bahkan ia menolak keras ketika kutawari kuantar ke kantor polisi padahal menurutku di kantor itulah dia akan bisa menyelesaikan ketersesatannya di kota yang sebenarnya kecil ini sehingga akhirnya kami berdua terdampar di atas trotoar untuk beristirahat sejenak di warung kaki lima di mana aku sempat tertidur sambil duduk bersandar di pagar tembok dan pada saat terbangun aku mendapati ia sudah tidak berada di tempat dan menurut penjelasan seseorang ia sudah pergi berjalan ke arah timur sehingga membuat aku kelabakan mencarinya ke seluruh sudut kota kemudian akhirnya aku terpaksa tidur di pangkalan ojek dengan membawa serta kelelahanku beserta seluruh rasa marah dan kekecewaan pada diriku sendiri yang mana seluruh perasaan yang bertumpuk itulah yang membuat esok paginya aku tak kuasa menahan air mataku yang tertumpah di pelukan erat Mister Bean yang datang ke rumahku dengan membawa banyak sekali hadiah dan setumpuk gebokan uang hingga aku menyesal telah lupa mengucap terima kasih dan tak sempat bertanya siapa dia dan untuk apa semua hadiah itu hingga mobil yang ditumpanginya menghilang dari pandanganku

#edisikurangkerjaan
#siswonurwahyudi, Bojonegoro, 14022017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar