KILAS SENYUM DI RERUNTUHAN PESTA
aku tulis ini menghadap meja makan yang berantakan
sisa pesta malam kita yang amburadul dari awal hingga
akhir
menyerakkan semua nada merdu yang susah payah kita
rangkai
malam ini, lembar-lembar partitur telah menjelma
nada-nada bisu
simponi sunyi di antara kelesik dan dengkur kecil
anak-anak kita
sesunyi purnama yang mengintip di balik ramai
lampu-lampu kota
entah hatimu, seruntuh apa di balik lelapmu berbalut
gaun busty look
di sini, di puncak malam yang mustinya menjadi milik
kita
aku melihat kilas senyum bahagia dari sisa reruntuhan
pesta
buah pemberontakan atas keteraturan yang menjemukan
bias kealpaan atas siklus kehidupan dan kemanusiawian
ya, sudahlah
kita berdoa saja
esok masih ada pesta
milik kita, seutuhnya
Bojonegoro, 20022019
___________________________________________________
CERITA
cerita, lama tak kusapa kisahmu
terakhir kali kau masih mengigau di episode 12
tentang menemukan cinta pada seorang anak hilang
dan belaian jemarimu kembali lembut meraba barisan tuts
semasa itu mataku menemui kakimu telah melangkah pulang
hingga tak kujumpai lagi dirimu kecuali bisikan angan-anganmu
Bojonegoro, 18022019
____________________________________________________
SEMUANYA
KARENAMU
kenapa?
kaucerca setitik buih di ujung bibir
sementara kau tak pernah mengerti
bahwa itu sebab untuk melumas karat di hatimu
kau pun tahu pasti jutaan kata telah berkorban
agar terkumpul setitik sari energi seperti kaupinta
pun setitik lagi di ujung lain untuk kautoreh di bukumu
kaucerca setitik buih di ujung bibir
sementara kau tak pernah mengerti
bahwa itu sebab untuk melumas karat di hatimu
kau pun tahu pasti jutaan kata telah berkorban
agar terkumpul setitik sari energi seperti kaupinta
pun setitik lagi di ujung lain untuk kautoreh di bukumu
kenapa?
kau takut?
atau apa?
kau takut?
atau apa?
Bojonegoro,
19022019
Support/donasi/dukungan :
https://saweria.co/SiswoNurwahyudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar