SAJAK-SAJAK MENIKAM AIR DI DULANG






POHON TANPA DAUN

pohon tak berdaun,
dari mana kaudapatkan rindangmu itu?


jangan dulu kaujawab dari tuhanmu
jika itu jawabmu, aku juga punya tuhan


lagipula tak elok kita berdebat semacam itu
memungkas dialektika tanpa melibatkan logika
meski kasat mata wujudmu nyata satu keajaiban
pasti ada cara yang masuk akal untuk menjelaskan
bahwa ini pasti penyimpangan terhadap kewajaran


ini penting, sebab

bagaimana aku akan mampu menanggung sakit
atas keyakinan terlanjur menggumpal-mengurat
juga orang-orang di sana itu, goyah hati mereka
teka-teki tentangmu kini sudah menjadi biang perkara
mungkin bisa merontokkan semua sendi mistikisme kami 


jadi, mari kita mulai berbicara
sebelum ranting-rantingmu itu mengering


Bojonegoro, 21022019

___________________________________________________



SALING SILANG

kekasih,
aku dan kamu adalah bagian dari mereka
raja diraja dari segala hama di tanah Tuhan
tak pernah bosan berperang atas nama kelaparan
mahkhluk yang tega menyikat apa saja, dan siapa saja
wereng,
tikus,
babi,
belalang,
burung,
bahkan seekor kelinci dalam gendongan
atau para bajingan dan perampok
atau lawan politik hingga rekan sekerja
semua saja yang mengancam kepentingan kita
semua saja yang menekan nafsu kuasa kita
dengan segala cara dan tipu daya
budaya,
tata krama,
undang-undang,
adat istiadat,
kebijaksanaan,
semua tata nilai itu,
adalah jerat dan senjata
yang musti kita pasang di belantara
tertambat kuat di setiap tiang keangkuhan
antara aku, kamu, mereka, saling silang-menyilang
karena sebagai puncak rantai hama, kita dipaksa tega
menjadi dan melakukan apa saja menerabas batas dosa


kekasih,
bersukurlah, kita masih dikaruniai senoktah cinta
yang setia menuntun kita untuk tetap saling menjaga


Bojonegoro, 20022019


Support/donasi/dukungan :
https://saweria.co/SiswoNurwahyudi



SAJAK-SAJAK MEMUNGUT MALAM






KILAS SENYUM DI RERUNTUHAN PESTA


aku tulis ini menghadap meja makan yang berantakan
sisa pesta malam kita yang amburadul dari awal hingga akhir
menyerakkan semua nada merdu yang susah payah kita rangkai
malam ini, lembar-lembar partitur telah menjelma nada-nada bisu
simponi sunyi di antara kelesik dan dengkur kecil anak-anak kita
sesunyi purnama yang mengintip di balik ramai lampu-lampu kota
entah hatimu, seruntuh apa di balik lelapmu berbalut gaun busty look

di sini, di puncak malam yang mustinya menjadi milik kita
aku melihat kilas senyum bahagia dari sisa reruntuhan pesta
buah pemberontakan atas keteraturan yang menjemukan
bias kealpaan atas siklus kehidupan dan kemanusiawian
ya, sudahlah
kita berdoa saja
esok masih ada pesta
milik kita, seutuhnya


Bojonegoro, 20022019

___________________________________________________



CERITA



cerita, lama tak kusapa kisahmu
terakhir kali kau masih mengigau di episode 12
tentang menemukan cinta pada seorang anak hilang
dan belaian jemarimu kembali lembut meraba barisan tuts
semasa itu mataku menemui kakimu telah melangkah pulang
hingga tak kujumpai lagi dirimu kecuali bisikan angan-anganmu



Bojonegoro, 18022019

____________________________________________________

 

SEMUANYA KARENAMU


kenapa?
kaucerca setitik buih di ujung bibir
sementara kau tak pernah mengerti
bahwa itu sebab untuk melumas karat di hatimu
kau pun tahu pasti jutaan kata telah berkorban
agar terkumpul setitik sari energi seperti kaupinta
pun setitik lagi di ujung lain untuk kautoreh di bukumu

kenapa?
kau takut?
atau apa?


Bojonegoro, 19022019Top of Form


Bottom of Form

Support/donasi/dukungan :
https://saweria.co/SiswoNurwahyudi